Yamabiko (山彦 ) adalah yōkai dalam cerita rakyat Jepang yang tempat kemunculannya diyakini berada di daerah pegunungan tinggi Jepang (selain Tengu) dan lembah atau ngarai.[1][2] Yamabiko dikaitkan dengan suara gema yang sering muncul secara misterius atau pantulan suara yang terdengar berbeda dari sebelumnya. Mereka jarang terlihat oleh manusia bentuk fisiknya tetapi suara mereka sering terdengar. Secara harfiah Yamabiko diterjemahkan sebagai "gema," Namun pada karakter kanjinya diterjemahkan sebagai “roh gema lembah,” yang biasanya ditulis dengan karakter untuk "gunung" dan "anak laki-laki". Istilah tersebut mengacu pada habitat yamabiko dan karena perawakannya yang kecil.[3]
Yamabiko termasuk yōkai yang relatif tidak berbahaya. Ia jarang menyerang atau melukai manusia, tetapi hanya refleks kebingungan semata. Dalam catatan lain, ia muncul sebagai sosok hibrida antara anjing dan monyet. Seniman Jepang sering menggambarkan yambiko dalam bentuk atau pose yang sama, seperti tangan terentang ke samping seolah-olah mengangkat bahu. Biasanya, ia digambarkan dengan posisi sedang berjongkok di atas gunung, bulu berwarna abu-abu, perut merah persik, telinga terkulai dengan seringai lebar.[3]
Ditahun-tahun sebelumnya, makhluk yamabiko ini tidak secara resmi diklasifikasikan ke dalam yokai hingga periode Edo di Jepang. Selebihnya, dahulu masyarakat setempat menganggap suara-suara aneh yang muncul dari gunung seperti kicauan burung, hanyalah fenomena alam biasa yang tidak memiliki makna spiritual apa pun.[4]
Di Tottori, Prefektur Tottori, yokai yobuko (呼子) atau yobukodori (呼子鳥) yang mendiami wilayah pegunungan diperkirakan memiliki suara yang sama seperti yamabiko meskipun memiliki bentuk fisik yang berbeda. Di Distrik Hata, Prefektur Kōchi (sekarang Sukumo), Masyarakat setempat menyebut fenomena pantulan suara aneh yang tiba-tiba terdengar dari pegunungan dengan sebutan "yamahiko".
Terkadang penampilan yamabiko terlihat sama dengan yamawaro, yang ada di wilayah Barat Jepang, serta yamako yang disebutkan di ensiklopedia bergambar Wakan Sansai Zue. Di Distrik Kitaazumi, Prefektur Nagano, terdapat gunung batu yang oleh masyarakat sering mendengar suara pantulan dari sana, yang disebut "yamabiko batu" (山彦岩). Hal ini membuat para sastrawan menyimpulkan bahwa yambiko adalah yōkai tidak tentu baik asal maupun jenis yōkainya.