Yume no seirei

ilustrasi yume no seirei dari Hyakkai Zukan

Yume no seirei (Jepang: 夢の精霊) adalah yokai misterius dalam cerita rakyat Jepang yang diyakini sebagai penyebab munculnya mimpi buruk.

Keyakinan akan kekuatan supernatural masih sangat melekat di zaman Edo dan Heian. Selama periode tersebut, banyak masyarakat percaya bahwa kejahatan yang mereka alami di dunia disebabkan oleh roh orang yang sudah mati.[1] Di malam tertentu yang dikenal dengan Hyakki Yako atau malam parade seratus iblis, iblis dan hantu akan muncul menghantui manusia dari senja hingga fajar, dan salah satunya adalah yume no seirei. Yokai ini tergambar dalam Hyakkai Zukan "Jilid Bergambar dari Seratus Iblis", yang dibuat oleh Sawaki Suushi pada tahun 1737. Yume no Seirei juga tergambar di gulungan Bakemonozukushie (化物尽絵, "Indeks Bergambar dari Makhluk Supernatural") yang sekarang disimpan di Koleksi Buku dan Manuskrip Jepang Harry F. Burning dari Koleksi Khusus L. Tom perry, Perpustakaan Harold B. Lee di Universitas Brigham Young.[2]

Bentuk fisik

[sunting | sunting sumber]

Kebanyakan seniman Jepang melukis yume no seirei sebagai pria tua yang kurus, mengenakan jubah putih longgar yang memperlihatkan tulang rusuknya, dan rambut-rambut tipis yang terurai ke belakang. Tangan kanannya memegang tongkat dan tangan kirinya membentuk suatu bahasa isyarat. Bagian bawah tubuhnya seolah-olah memudar dan tampak seperti menghilang. Kesulurahan penampilannya dikatakan mirip seperti yokai yūrei.[1]

Yokai yang berkaitan

[sunting | sunting sumber]

Binbōgami

[sunting | sunting sumber]

Menurut beberapa sumber, gambar yume no seirei ini juga digunakan untuk menggambarkan kami kemiskinan, binbōgami. Seperti yume no seirei, binbōgami adalah pria tua yang kurus dan kotor. Tidak seperti yume no seirei yang membawa mimpi buruk, binbōgami dikenal sebagai pembawa kemiskinan.

Makura-gaeshi

[sunting | sunting sumber]

Makura-gaeshi, atau pengubah bentuk bantal,[3] adalah yōkai yang berhubungan dengan aktivitas tidur. Tidur adalah keadaan yang sangat rentan karena diyakini bahwa jiwa dan raga akan terpisah saat bermimpi. [4] Bantal dipercaya sebagai semacam gerbang yang memungkinkan seseorang untuk melakukan perjalanan ke dunia lain. Karena itu, bantal diperlakukan dengan hormat, sehingga akan menjadi hal aneh apabila seseorang menemukan bantalnya pindah tempat ketika bangun. Menurut kepercayaan masyarakat setempat jika makura-gaeshi memindahkan bantal seseorang saat ketika sedang tidur, kemungkinan roh tersebut tidak akan bisa kembali ke tubuh asalnya.[1]

Baku atau pelahap mimpi, adalah yokai kebajikan dengan kekuatan untuk membasmi mimpi buruk.[1] Sebagai obat untuk mimpi buruk, baku memiliki sifat kebalikan dari yume no seirei.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d Addiss, Stephen (1985). Japanese Ghosts & Demons: Art of the Supernatural (dalam bahasa Inggris). G. Braziller. hlm. 68. ISBN 978-0-8076-1125-8. 
  2. ^ "Bakemono no e". search.lib.byu.edu. 1600?. Diakses tanggal 2022-10-22. 
  3. ^ "Makuragaeshi | Yokai.com" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-22. 
  4. ^ Foster, Michael Dylan (2015-01-14). The Book of Yokai: Mysterious Creatures of Japanese Folklore (dalam bahasa Inggris). Univ of California Press. hlm. 280. ISBN 978-0-520-27101-2.